Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berkembang, generasi muda perlu memiliki wawasan luas untuk bersaing di kancah global. Selain itu, mereka juga harus memahami teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang semakin berperan dalam berbagai bidang, termasuk musik dan seni. Hal ini dibahas dalam sesi ‘College Talk: Art & Social Sciences’ pada UPH Festival 2024 yang berlangsung pada 16 Agustus 2024. Acara ini menghadirkan Dr. Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI), dan Indra Aziz, musisi sekaligus pakar vokal, yang memberikan pandangan mengenai bagaimana generasi muda dapat menghadapi era digital ini.

College Talk Art and Social Sciences UPH Festival 2024: Dari Ekonomi Global ke Perkembangan Teknologi AI dalam Musik

29 August 2024

Share This Article

Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berkembang, generasi muda perlu memiliki wawasan luas untuk bersaing di kancah global. Selain itu, mereka juga harus memahami teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang semakin berperan dalam berbagai bidang, termasuk musik dan seni. Hal ini dibahas dalam sesi ‘College Talk: Art & Social Sciences’ pada UPH Festival 2024 yang berlangsung pada 16 Agustus 2024. Acara ini menghadirkan Dr. Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI), dan Indra Aziz, musisi sekaligus pakar vokal, yang memberikan pandangan mengenai bagaimana generasi muda dapat menghadapi era digital ini.

Tantangan Ekonomi Global dan Perdagangan Digital

Dr. Jerry Sambuaga membuka diskusi dengan membagikan pandangannya terkait kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini menunjukkan tren positif. Dalam paparannya, ia menyoroti tiga indikator utama yang menjadi dasar optimisme ini, yakni: pertumbuhan ekonomi, inflasi rendah, dan surplus neraca perdagangan.

“Indonesia saat ini berada dalam kondisi ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan mencapai 5,11%, inflasi di bawah 3%, dan surplus neraca perdagangan selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Dr. Jerry.

Namun, Dr. Jerry juga menekankan bahwa kemajuan ini tidak terlepas dari tantangan global yang semakin kompleks, seperti perkembangan perdagangan digital dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu isu yang ia angkat adalah dominasi platform digital dalam ekosistem perdagangan, di mana pemerintah harus memastikan ekosistem tetap adil, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Perdagangan digital kini menjadi semakin kompleks dengan munculnya platform-platform baru. Peran pemerintah sangat penting dalam mengatur ekosistem ini agar tidak mengganggu daya saing produk lokal,” tambahnya.

Di tengah kemajuan ekonomi global, Dr. Jerry menekankan pentingnya generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi beragam isu, termasuk isu ekonomi hijau. Ia mencontohkan larangan ekspor kelapa sawit oleh Eropa yang sering digunakan untuk melindungi kepentingan ekonomi negara maju dengan alasan lingkungan. “Untuk itu generasi muda harus aktif mengembangkan solusi yang ramah lingkungan sekaligus menjaga daya saing ekonomi nasional,” ujarnya.

Dr. Jerry Sambuaga berharap, para mahasiswa baru UPH sebagai generasi penerus bangsa dapat siap menghadapi tekanan ekonomi global dan mampu menyikapi berbagai isu dengan bijak. Dengan pemahaman dan inovasi yang tepat, tantangan ini bisa diubah menjadi peluang untuk mendorong keberlanjutan ekonomi nasional.

AI dalam Dunia Musik: Peluang atau Tantangan?

Selain itu, dalam bidang seni dan budaya, mahasiswa juga perlu memahami perkembangan AI dalam industri musik, yang dibahas oleh Indra Aziz. Ia menjelaskan bahwa AI telah membawa perubahan besar dalam proses penciptaan musik, mulai dari komposisi hingga produksi. Namun, Indra juga mengingatkan tentang potensi dampak negatif dari teknologi ini yang perlu diwaspadai.

“Sebagai musisi, saya sendiri sudah ‘menjadi korban’ AI. Suara saya yang muncul di konten media sosial, telah diambil dan dijadikan data pembelajaran untuk AI tanpa izin, bahkan saya tidak mendapatkan royalti dari penggunaan tersebut,” ungkap Indra.

Selain tantangan, kemudian Indra juga mencontohkan bagaimana aplikasi AI seperti ChatGPT dan Suno dapat membantu proses kreatif dalam menciptakan musik. Ia berbagi pengalaman tentang salah satu lagunya yang diciptakan dengan lirik dari ChatGPT dan diaransemen menggunakan AI. Meski tampak memudahkan, ia menekankan pentingnya memahami batasan penggunaan teknologi ini.

“Dengan teknologi tersebut, kita sudah bisa mendapatkan musik lengkap dengan aransemen dan instrumen. Tantangannya adalah bagaimana kita tetap menjaga orisinalitas dalam karya yang diciptakan dengan bantuan AI,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini penggunaan AI memunculkan perdebatan terkait isu hak cipta, baik di Indonesia maupun di dunia internasional. Kehadiran AI menimbulkan pertanyaan etis, seperti apakah karya yang dibuat oleh AI layak mendapatkan penghargaan. Indra menyebut bahwa Grammy telah menetapkan sikap, sementara di Indonesia diskusi masih berlangsung, dan ini menjadi tantangan bagi industri musik dan hukum.

Terlepas dari tantangan dan manfaatnya, Indra Aziz berpesan kepada generasi muda untuk memandang teknologi AI sebagai alat bantu yang memperkaya proses kreatif tanpa kehilangan esensi dari karya yang diciptakan. Keberhasilan dalam menciptakan karya, menurutnya, tidak hanya bergantung pada alat yang digunakan, tetapi juga pada keterampilan dan visi artistik yang dimiliki oleh pembuatnya.

“Saya berharap generasi muda dapat menghadapi tantangan ini dengan bijaksana, memanfaatkan potensi AI sambil tetap menghormati hak cipta, serta menjaga keaslian dan etika dalam setiap karya yang dihasilkan,” pungkas Indra.

Membangun Generasi Kreatif di Era Digital

Seiring pesatnya kemajuan teknologi dan perubahan global, sesi College Talk pada UPH Festival 2024 dirancang untuk mempersiapkan generasi muda menjadi lebih kreatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan masa depan. UPH Festival 2024 berkomitmen memberikan pembekalan mendalam kepada mahasiswa baru dengan fokus pada pemahaman dan penerapan inovasi teknologi di era digital.

Selain College of Business & Technology, UPH Festival juga menghadirkan tiga acara lainnya: College of Health Sciences, College of Arts & Social Sciences, serta College of Nursing & Education. Program ini membuktikan bahwa UPH telah mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan sejak hari pertama mereka memulai perjalanan akademis. UPH berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas unggul untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Other News.

Copyright © 2023 Universitas Pelita Harapan. All rights reserved. Terms of Use. Privacy Statement.